Breaking News
Loading...
Saturday, 4 July 2015

Indonesia Punya Mesin Cetak Alquran Braille Satu-satunya Di Dunia

Indonesia mempunyai keanekaragaman agama dan budaya. Siapa disangka ternyata indonesia dahulu mempunyai mesin-mesin cangih untuk mencetak.

Nah kali ini kita akan membahas tentang mesin cetak Satu-satunya di Dunia yang masih berfungsi hingga saat ini, yaitu mesin cetak Alquran.

Dalam sejarahnya mesin cetak tersebut mulai masuk ke Indonesia pada 1952, di Jakarta. Namun, pada saat itu belum digunakan untuk keperluan mencetak Alquran. Baru pada 1960 mesin tersebut dikirim ke Bandung untuk mulai digunakan sebagai alat pencetak Alquran braille.


Indonesia memiliki mesin cetak Alquran braille tertua dan satu-satunya yang masih berfungsi di dunia hingga kini. Mesin cetak tersebut masih digunakan dan dimiliki Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG), di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, menurut laman metrotvnews.

Menurut Kepala Percetakan YPWG, Ayi Ahmad Hidayat, menceritakan mesin cetak itu berasal dari Amerika Serikat. Mesin tersebut sejak awal memang dibuat terbatas dan disebar di setiap benua. Di Asia, Indonesia menjadi salah satu yang mendapatkannya.

"Ini terbatas dan bukan untuk komersil. Permintaan langsung Hellen Keller Internasional. Dibuat hanya enam unit. Dan ini satu-satunya yang masih berfungsi, lima lainnya sudah rusak," ujar Ayi, di Bandung, Senin (22/6/2015).

Tidak ada nama pasti dari mesin tersebut. Hanya saja sering disebut Braille Press. Mesin bisa hidup dengan tenaga listrik 110 volt yang menggerakkan dinamo. Karena mesin terhitung sudah tua, maka untuk menjaga keawetan mesin, Ayi selalu menyediakan stamplet dan oli.




Mesin itu dapat menghasilkan 300 lembar Alquran braille dalam waktu satu jam. Dalam satu hari YPWG bisa mencetak hingga tiga set Alquran braille. Satu set Alquran ini berisi sekitar 2.000 halaman.

Hasil tersebut diklaim lebih produktif daripada mesin modern dengan metode print out. Dari kualitas pun, hasil cetak konvensional tersebut dinilai lebih baik dari hasil cetak modern.

Hanya saja, Braille Press tetap masih punya kelemahan. Karena prosesnya masih manual dan konvensional, maka butuh waktu lama menyusun naskah.



0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 Rocker One All Right Reserved