Breaking News
Loading...

BTemplates.com

  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Tab 1 Top Area

Tech News

Game Reviews

Recent Post

Saturday, 31 July 2010
Teknologi dan Industri Kapal Cepat Berkelas Dunia Produksi Banyuwangi

Teknologi dan Industri Kapal Cepat Berkelas Dunia Produksi Banyuwangi


Quality Assurance
adalah pokok utama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas inovasi pengembangan dan produksi berkelas dunia, demikian catatan penting yang diperoleh dari Eman Mansur, salah satu tenaga ahli di bidang composite, pada saat mendampingi tim bersama berbagai lembaga yaitu Hari Purwanto,Staf Ahli Menristek Bidang Hankam, Kementerian Riset dan Teknologi, Mayjen Mar Baharuddin, Staf Ahli Panglima TNI Bidang Industri Teknologi Militer, Markas Besar TNI, serta Edy Siradj, Staf Ahli Menhan Bidang Industri Teknologi Pertahanan dan Brigjen TNI Agus Suyarso, Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Kementerian Pertahanan dalam kunjungan kerja lapangan pada Kamis, 29 Juli 2010 di galangan kapal cepat PT Lundin Industry Invest Banyuwangi.

Dalam kunjungan kerja tersebut, membuktikan bahwa kualitas dan daya saing industri memerlukan dukungan keterlibatan lembaga litbang dan pengujian serta perguruan tinggi, dalam hal ini diantaranya tercatat Balai Pengkajian dan Penelitian Hydrodinamika, BPPT dan ITS Surabaya serta universitas New Zealand terlibat dalam mendukung pengujian model berbagai inovasi produk kapal cepat yang saat ini telah mendapat kepercayaan pangsa pasar kapal cepat dari Brunei, Malaysia, Thailand, Italy serta tentu saja dalam negeri guna kepentingan sipil (sport, diving, fishing, turisme) maupun militer (patroli keamanan pantai dan perairan laut) diantaranya jenis X2K Special Ops RIB dan X2K Interceptor RIB yang sangat dikenal.

“Indonesia adalah negara maritim maka sudah seharusnya pertumbuhan industri swasta kecil menengah serta besar berbasis kelautan harus menjadi industri andalan nasional, termasuk diantaranya tumbuhnya kebutuhan industri dan teknologi kapal cepat tangguh berdaya saing kelas dunia”, ujar Lizza Lundin, Direktur PT Lundin Industry Invest.

Salah satu kesimpulan yang dapat ditarik adalah pentingnya kebijakan terpadu guna akselerasi “support” keberhasilan proyek-proyek R&D swasta yang didukung kuat lembaga litbang dan perguruan tinggi yang berkelanjutan guna membangun kemampuan teknologi kelautan dan perkapalan nasional berkelas dunia. Sehingga kedepan terbangun simpul-simpul rantai sistim inovasi nasional yang kuat dan terintegrasi guna diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan investasi dan peningkatan kemampuan inovasi nasional berpangsa internasional. (sa-pk/humasristek).


Ristek
Friday, 30 July 2010
ITS Ikut Atlantic Challenge di Kanada

ITS Ikut Atlantic Challenge di Kanada

Perahu Garuda (Humas ITS)

Kanada - Tim Maritime Challange dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya saat ini mewakili Asia untuk berlomba di ajang Atlantic Challenge 2010 di Midland, Kanada. 17 Orang mahasiswa berjuang di lomba tersebut dengan kapal buatan sendiri yang bernama Garuda.

Tim yang masuk dalam unit kegiatan mahasiswa dibidang kebaharian menemui banyak kendala yaat pelaksanaanlomba. "Tim bergegas untuk mengganti layar mizzen. Hal ini dikarenakan ukuran mizzen mast (layar pada kapal) dan monkey tail (tiang kapal) tidak cocok dengan layar mizzen yang baru," kata Pembina Maritime Challange, Daniel Mohammad Rosyid dalam rilis yang diterima detiksurabaya.com, Kamis(29/7/2010).

Dalam satu lomba yaitu balap dayung, tim sempat bingung. Pasalnya para peserta tidak diberi tahu dimana garis start dan jalur lomba. "Saat pertanda lomba dimulai, Garuda (nama perahu dari Tim Indonesia) dan Unite (nama perahu tim Irlandia) belum sampai di posisi start," jelasnya.

Saat ini tim Indonesia menempati peringkat ke 10 dari 13 negara. Tim Maritime Challange hanya bisa berharap untuk mengejar ketertinggalan di tiga lomba yang tersisa yaitu navigasi, mendayung, dan ropework. Kompetisi ini berlangsung sejak tanggal 24-31 Juli 2010. (wln/wln)


Detik.com

Thursday, 29 July 2010
no image

2015, Pertamina targetkan produksi 1 Juta barel minyak

PT Pertamina (Persero) berambisi memproduksi minyak 1 juta barel oil equivalent per day (BOEPD) pada 2015. "Pada 2015 kami harapkan produksi minyak capai 1 juta BOEPD," kata Senior Vice President Business Development Pertamina Hulu, Slamet Ryadi.

Slamet menyampaikan, saat ini produksi minyak Pertamina sekitar 350 ribu BOPD, ekuivalen sekitar 660 ribu BOEPD. Jadi, untuk harapannya pada 2015 produksi minyak ekuivalen mencapai 1 juta BOEPD.

Untuk bisa mencapai produksi 1 juta BOEPD, Pertamina harus mampu mendapatkan produksi minyak dari lapangan minyak baru. Selain itu juga dari akuisisi lapangan pengembangan atas lapangan baru.

Pada Juli 2009, kata Slamet, Pertamina telah mengakuisisi 46% interest di Kontrak Kerja Sama (KKS) Offshore North West Java dari BP dan menjadi operator di KKS itu.

Menurut dia, ONWJ merupakan salah satu PSC tertua di dunia dan mempunyai operasi lepas pantai (offshore) yang signifikan sejak 1968.

Selain itu, ONWJ juga termasuk 10% produsen minyak terbesar di Indonesia, memiliki infrastruktur lepas pantai yang sangat kompleks, dan program kerja sama yang besar dengan bujet sekitar US$ 500 juta setiap tahun.

ONWJ dengan tenaga kerja berjumlah sekitar 450 orang merupakan center of excellence untuk teknologi offshore di Pertamina. Kinerja KKKS ONWJ mengalami peningkatan setelah akuisisi oleh Pertamina.


tender-indonesia.com
Wednesday, 28 July 2010
no image

LIPI Pamerkan Radar Buatan Indonesia

AMBON | SURYA Online - Balai Konservasi Biota Laut LIPI Ambon akan memamerkan radar buatan Indonesia dalam acara Maluku Expo, 31 Juli-5 Agustus, di Lapangan Merdeka, yang diadakan sebagai bagian pelayaran internasional Sail Banda.

“Karena Maluku adalah daerah kepulauan, maka kebutuhan akan sarana komunikasi sangatlah penting. Untuk itu, kami akan memamerkan contoh radar yang dibuat LIPI dan bisa digunakan untuk sistem navigasi maupun komunikasi,” kata Kepala LIPI Ambon, Augy Syahailatua, Senin (26/7/2010).

Menurut dia, selama ini radar yang digunakan di Indonesia merupakan barang impor. Untuk itu, LIPI mencoba membuat satu terobosan yang akan diperkenalkan di Maluku. “Radar buatan LIPI merupakan yang pertama dibuat Indonesia dan dapat dibeli dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.

Selain memamerkan radar buatannya, LIPI juga akan menampilkan hasil penelitiannya dan berbagai mesin teknologi tepat guna untuk mengolah bahan makanan menjadi produk bernilai ekonomis.

“Kami akan menampilkan berbagai cara pengolahan makanan, seperti abon, kerupuk ikan, dendeng, dan lain-lain, dengan metode yang lebih baik dan hemat yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI,” kata Syahailatua.

Ia menjelaskan, pihaknya juga akan menyiapkan KM Riset Baruna Jaya VII untuk diikutsertakan dalam Parade Kapal Riset pada pameran yang akan berlangsung pada 31 Juli-5 Agustus mendatang.

“Kapal itu juga akan digunakan untuk mengakomodasikan 30 pelajar SMA dan mahasiswa se-Kota Ambon untuk mengikuti pelayaran Remaja Bahari Lintas Nusantara pada awal Agustus mendatang,” ujarnya.

Pelayaran pendek selama lima hari melintasi Kepulauan Lease dan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, itu akan diisi dengan sosialisasi pelestarian daerah pesisir dan laut, serta pertandingan voli dan sepak bola antarpeserta dengan penduduk setempat untuk menjalin kebersamaan.

“Selain informasi bagaimana caranya menjaga terumbu karang, padang lamun, ekosistem mangrove, dan sebagainya di daerah masing-masing, kami juga akan memberikan metode dan cara pengolahan makanan bernilai ekonomis dengan lebih hemat kepada masyarakat yang disinggahi,” katanya.


LIPI
Tuesday, 27 July 2010
no image

Medco & Balitbang ESDM tangani 5 sumur CBM

PT Medco E&P Indonesia dan Balitbang Energi dan Sumber Daya Mineral menyepakati kerja sama penelitian, pengembangan, pelayanan jasa teknologi CBM untuk peningkatan kinerja produksi lima sumur CBM di Lapangan Rambutan, Blok South & Central (S&C) Sumatra.

Senior Manager of Relations Aditya Mandala mengatakan pengembangan gas metana batu bara atau CBM merupakan salah satu jalan keluar atas menurunnya jumlah produksi migas nasional. Dalam kaitan upaya mendukung program tersebut, katanya, Medco E&P menjadi salah satu perusahaan migas nasional yang sejak awal bekera sama dengan pemerintah untuk pengembangan CBM.

"Salah satu bentuk dukungan kami melalui penandatanganan nota kesepahaman untuk menyelesaikan aktivitas pengeboran dan meningkatkan kinerja produksi lima (5) sumur CBM di Wilayah Kerja Rambutan," katanya.

Menurut dia, studi bersama akan meliputi berbagai aktivitas di antaranya evaluasi dan penentuan parameter teknis serta potensi cadangan CBM di Rambutan, menentukan model keekonomian pengoperasian konsesi CBM di Indonesia, dan juga kerja sama penelitian serta jasa teknologi dalam pengembangan CBM.

"CBM mempunyai dapat dijual langsung sebagai gas alam, dijadikan energi dan sebagai bahan baku industri. Eksploitasi CBM tidak akan mengubah kualitas matrik batubara, tetapi malah menguntungkan para penambang batubara, karena gas metananya telah dimanfaatkan sehingga lapisan batubara menjadi aman untuk ditambang."

Berdasarkan pengujian yang dilakukan Lemigas pada 5 sumur uji, potensi cadangan dan produksi CBM lapangan Rambutan diperkirakan cukup besar. Lapangan Rambutan merupakan salah satu lapangan CBM yang berada di South Sumatera Basin, yang diperkirakan mempunyai potensi CBM sebesar 183 tcf.

Berdasarkan hasil analisa laboratorium, diketahui bahwa gas yang terproduksi memiliki kandungan gas metana berkisar antara 93% – 97%. Saat ini kelima sumur pilot project CBM telah mulai mengeluarkan gas metana batubara.

Dalam perkembangan lain, Kangean Energy Indonesia akan melakukan pemboran lima sumur pengembangan di Lapangan Terang Sirasun Batur yang berlokasi di Blok Kangean PSC, Jawa Timur, mulai Oktober 2010.

Vice President (VP) Human Resource & Administration, Kangean Is Nugroho mengatakan rencana pemboran dapat dilakukan seiring telah diperolehnya fasilitas Floating Production Unit (FPU) untuk memproduksi gas di lapangan tersebut. Dengan pengembangan itu, katanya, produksi gas Kangean yang saat ini sekitar 25 MMscfd bisa ditingkatkan menjadi 300 MMScfd pada awal 2012.

"Ditargetkan produksi tersebut bisa tercapai awal tahun 2012," katanya.

Saat ini, tuturnya, Kangean juga membangun pipa sepanjang 28 kilometer dari FPU ke jaringan pipa gas East Java. "Pembangunan direncanakan memakan waktu dua bulan."

Gas dari TSB, katanya, akan didistribusikan ke beberapa pembeli gas di Jawa Timur, seperti PT PLN, PT Petrokimia Gresik, PT Petrogas, dan PT Pertagas.


tender-indonesia.com
Monday, 26 July 2010
DI siapkan lini perawatan Sukhoi SuperJet 100

DI siapkan lini perawatan Sukhoi SuperJet 100


Air transportation,PT Dirgantara Indonesia (DI) akan menyiapkan lini perawatan atau MRO (maintenance, repair, overhaul) pesawat Sukhoi SuperJet 100, setelah sebelumnya mengembangakn MRO pesawat Boeing 737.

Budi Santoso, Direktur Utama PT DI, mengatakan hal itu terkait dengan minat maskapai Kartika Airlines untuk menyerahkan proses MRO 30 pesawat Sukhoi SuperJet 100 buatan Rusia, yang dibeli maskapai itu senilai Rp 7,6 miliar.


Dia mengatakan pihaknya membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk menyiapkan lini perawatan pesawat jet berpenumpang 98 orang itu.


"Kartika Airlines baru menerima pengiriman perdana Sukhoi SuperJet 100 pada 2012, sehingga kami optimistis mampu menyiapkan lini perawatan tersebut," ujarnya. Budi menambahkan PT DI akan menjalin kerja sama dengan Sukhoi Civil Aircraft pabrikan Sukhoi SuperJet 100 untuk mempersiapkan perawatan pesawat.

"Investasinya untuk MRO tidak terlalu besar. Kan hanya menambah peralatan saja, sedangkan hanggar kami sudah punya," katanya.


Menurut dia, fasilitas hanggar yang ada di BUMN itu mampu menampung sekaligus empat unit pesawat berbadan sedang (narrow body), sepreti Boeing 737 dan Sukhoi SuperJet 100. PT DI menangani proses perawatan pesawat Boeing dari berbagai maskapai di Tanah Air.
Sunday, 25 July 2010
no image

Mahasiswa Indonesia Juarai Kompetisi Tekno Pangan Internasional

New York (ANTARA News) - Mahasiswa-mahasiswa Indonesia berjaya di kompetisi teknologi pangan internasional di Chicago, Amerika Serikat, dengan tampil sebagai juara I, II dan III dalam acara "10th Institute of Food Techonologists (IFT) Annual Meeting and Food Expo" yang berlangsung pada 17-20 Juli kemarin.

Menurut keterangan dari Konsulat Jenderal RI di Chicago, Kamis, para mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui tim "Crantz" dinobatkan sebagai Juara I dan tim "Zuper T" sebagai juara II; sementara para mahasiswa Universitas Brawijaya-Malang melalui tim "Arrice" muncul sebagai juara III.

Ketiga tim Indonesia berhasil meraih kejuaraan setelah lolos dalam seleksi babak final pada bulan Mei 2010 lalu untuk kompetisi teknologi pangan internasional kategori negara berkembang.

Pada babak tersebut, mereka menyisihkan 30 tim lainnya yang berasal dari Malaysia, Afrika Selatan dan Indonesia.

Saat kompetisi berlangsung di gedung McCormick Place --yang merupakan pusat pameran terbesar dan terkemuka di Chicago dan Midwest AS-- Tim Crantz yang terdiri dari empat mahasiswa IPB, yaitu Saffiera Karleen, Margaret Octavia, Stefanus, dan Agus Danang Wibowo, menyampaikan karya ilmiah hasil penemuan mereka mengenai makanan sarapan cereal "crantz".

"Crantz", yang terbuat dari singkong, kedelai, dan pisang, mengandung protein dan energi yang tinggi dan dibuat sebagai upaya untuk mengatasi masalah kekurangan energi protein pada anak-anak Indonesia, khususnya di wilayah NTT.

Penemuan tersebut dituangkan dalam karya ilmiah mereka berjudul "Healthy cassava flakes (crantz flakes) from the best local resources with high protein and energy for the bright future children in East Nusa Tenggara, Indonesia" .

Juara II, Tim "Zuper T" yang terdiri dari lima mahasiswa IPB, yaitu Zulfahnur, Henni Septiana, Laras Aryandini, Helena Widyasitoresmi, dan Eri Suhesti mempresentasikan hasil penemuan mereka berupa `puff cereal` yang terbuat dari tempe, pisang, dan jagung sebagai makanan jajanan yang sehat dan terjangkau harganya.

Melalui karya ilmiah berjudul "High protein triple mix puffed cereal based on tempe, corn, and banana to produce safe snack food for school-aged children in Indonesia", mereka memperkenalkan `puff cereal` sebagai jajanan sehat pengganti jajanan sekolah yang mengandung bahan-bahan pengawet dan pewarna berbahaya.

Pembimbing Tim Crants dan Zuper T terdiri dari beberapa dosen IPB, yaitu Dr Dahrul Syah, Prof Purwiyatno Hariyadi, dan Dr Ratih Dewanti Hariyadi dan Dr Eko Purnomo, dan Dr Feri Kusnandar.

Sementara itu, Tim Arrice yang meraih juara ke III, terdiri dari tiga mahasiwa Universitas Brawijaya, fakultas Teknologi Pertanian, yaitu Anugerah, Fathy, dan Daniel, menyampaikan hasil penemuan berjudul "Fighting for malnutrition in Indonesia by artificial rice based on cassava, and arrow-root with addition cowpea".

Hasil penemuan mereka itu berupa beras tiruan sebagai pengganti beras yang berasal dari padi --yang merupakan makanan pokok utama masyarakat Indonesia.

Beras tiruan tersebut dibuat dari singkong, garut dan kacang tunggak yang kandungan protein dan mineralnya lebih tinggi dibanding dengan beras dari padi.

Beras tiruan ini diharapkan dapat menjadi pengganti beras untuk mengatasi kekurangan nutrisi.

Tim Arrice mendapat bimbingan dari dosen mereka, yaitu Wenny Bekti Sunarharum.

Penghargaan untuk kemenangan ketiga tim mahasiswa Indonesia itu diserahkan dalam acara khusus yang berlangsung di Grand Ball Room Hotel Hilton, Chicago, yang dihadiri oleh sekitar 1.000 orang, termasuk Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Chicago, Sylvia Shirley Malinton dan Konsul Muda, Redo Ferdiansyah.

Dalam acara penerimaan penghargaan, para mahasiswa dari ketiga tim itu mengenakan pakaian tradisional Indonesia.

Bagi Tim IPB, keikutsertaan merupakan yang ke dua kali.

Sebelumnya pada tahun 2009, tim IPB tampil sebagai juara III pada "9th Institute of Food Technologists (IFT) Annual Meeting and Food Expo" yang berlangsung di Anaheim, California, dengan hasil penemuan "mi jagung dengan fortivikasi zat besi untuk ibu hamil".

Pertemuan tahunan dan Pameran Pangan IFT ke 10 ini dihadiri oleh sekitar 24.000 peserta anggota dan non-anggota yang berasal dari 75 negara dan diikuti oleh lebih dari 1000 anjungan peserta pameran.

Institute of Food Technologist (IFT) adalah organisasi non-profit internasional yang menangani perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pangan.

Organisasi iptek pangan terbesar di dunia ini tercatat memiliki sekitar 22.000 anggota yang tersebar di seluruh dunia.

Pertemuan tahunan ke-11 IFT menurut rencana akan diadakan pada bulan Juni 2011 di New Orleans, Amerika Serikat.(TNY/K004)


ANTARANews
Saturday, 24 July 2010
no image

Indonesia, Pengoprek Komputer Terbesar di Asia

Jakarta - Orang Indonesia konon gemar mengutak-atik segala sesuatu, mulai dari mesin mobil hingga komputer. Terbukti, Indonesia diakui sebagai negara dengan komunitas pengoprek komputer terbesar di Asia.

Komunitas overclocker, yaitu mereka yang gemar mengoprek komputer hingga mencapai batas tertinggi kemampuan perangkat itu, tumbuh subur di Indonesia. Dalam Master Overclocking Arena (MOA), Planet Hollywood, Kamis (22/7/2010), terkemuka bahwa Indonesia memiliki komunitas overclocker terbesar di Asia.

"Kita harusnya bangga, bahwa Indonesia memiliki jumlah komunitas overclock terbesar di asia," ujar Hinajana July, Direktur PT. Alfa Artha Andhaya, selaku distributor MSI di Indonesia.

Hal itu jadi alasan bagi penyelenggara untuk menggelar kualifikasi MOA secara offline. "Dari seluruh negara di Asia, cuma Indonesia yang babak penyisihannya digelar offline," tambah pria yang akrab disapa Ian.

MOA merupakan ajang tahunan overclocking yang rutin digelar oleh MSI. Untuk tahun 2010 ini, 2 pemenang bakal mengikuti babak final yang bakal digelar di Taipei, 10-11 September 2010.( wsh / wsh )


Detik.com

Friday, 23 July 2010
LAPAN Akan Bangun Stasiun Peluncuran Satelit

LAPAN Akan Bangun Stasiun Peluncuran Satelit

photo : lapan.go.id

Bengkulu (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional akan membangun stasiun peluncuran satelit di Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.

Rencana itu disampaikan Sekretaris Utama LAPAN Bambang Kusumanto usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin di Gedung Daerah, Bengkulu, Kamis.

"Pertemuan hari ini untuk mematangkan rencana pembangunan stasiun peluncuran satelit di Pulau Enggano dan kami membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah," katanya kepada wartawan.

Bambang mengatakan untuk tahap pertama akan dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan LAPAN pada 2 Agustus di Jakarta.

Selanjutnya, kata dia, akan dibentuk tim untuk melakukan sejumlah kajian dan survei untuk menentukan lokasi pembangunan stasiun peluncuran.

"Kami akan membuat studi kelayakan yang membutuhkan waktu enam bulan, kemudian analisis mengenai dampak lingkungan dan diharapkan pada 2011 sudah dimulai pembangunan fisik," katanya.

Selama ini, kata Bambang, LAPAN meluncurkan satelit ke sejumlah orbit melalui stasiun peluncuran Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Namun kapasitas stasiun peluncuran roket tersebut terbatas seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di sekitar lokasi peluncuran sehingga menimbulkan risiko yang lebih besar.

"Stasiun peluncuran di Enggano ini rencananya lebih besar dari kapasitas di Pameungpeuk dan lokasinya juga strategis dan penduduknya masih sedikit," katanya.

Sementara itu Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin menyambut baik rencana LAPAN tersebut karena akan membantu pemerintah dalam mengawasi pulau terluar itu.

"Kami mendukung penuh rencana ini dan akan disosialisasikan kepada masyarakat di Pulau Enggano bahwa keberadaan stasiun peluncuran satelit ini tidak membahayakan jiwa mereka," katanya.

Agusrin mengatakan luas areal yang dibutuhkan untuk membangun stasiun tersebut sekitar 200 hektare (ha) dari 40 ribu ha luas pulau yang berjarak 106 mil dari Kota Bengkulu itu.

Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang dihuni lebih dari 2.600 jiwa masyarakat adat yang terbagi dalam lima suku besar yakni Kaitora, Kaahua, Kauno, Kaharuba dan Kaharubi.(K-RNI/N002)


ANTARANews
Thursday, 22 July 2010
no image

Indonesia - China Mempererat Hubungan Bilateral Bidang Iptek

Hubungan antar dua Negara Indonesia-China sudah lama terintis dengan harmonis, walaupun ada sedikit ganjalan dibidang politik ditahun-tahun sebelumnya. Keharmonisan ini kembali terjalin sejak era reformasi bergulir di wilayah Indonesia, sehingga dibuka kembali hubungan diplomatik dan perdagangan antar kedua Negara. Selain dibukanya hubungan kedua bidang tersebut, dijalin juga pertukaran dan alih teknologi dengan mengangkat bidang-bidang unggulan yang dikusai oleh masing-masing Negara.

Hal tersebut diatas dibuktikannya dengan akan diadakan Joint Committee Meeting (JCM) pada tanggal 2 - 3 Agustus 2010 di Yogyakarta. Pertemuan ini akan membahas Kerjasama antara China - Indonesia dalam bidang energi nuklir, herbal dan kesehatan dengan menekankan pada kata kunci "inovasi". Khusus pada bidang energi nuklir, diharapkan akan ada kerjasama dengan Tsinghua University, China, karena universitas tersebut sudah berhasil mengembangkan coogenerator 10 Mega untuk listrik, sehingga bila memungkinkan akan diundang untuk demo-coogenerator.

Diharapkan kerjasama dengan pihak Tsinghua University dalam bidang riset akademis, akan menjadi lebih murah bila dibandingkan penelitian yang bersifat terapan (hilir) guna mempersiapkan Indonesia menuju pembuatan energi nuklir 2025 ujar Syamsa Ardisasmita dalam sambutan pembukaannya.

Dalam mempersiapkan pertemuan tersebut hari Selasa tanggal 20 Juli 2010 diadakan rapat persiapan dalam rangka mensukseskan JMC dijogja. Rapat yang dipimpin oleh Deputi Bidang Jaringan Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi (KRT), Syamsa Ardisasmita, dan dihadiri oleh Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, BPPT, Liestiyani Widjayanti; Staf Ahli Menteri Bidang Obat dan Kesehatan KRT, Amin Subandrio; Direktur Pusat Teknologi Reaktor dan Nuklir untuk Keselamatan BATAN, Setiyanto; Biro Perencanaan BATAN, Yaziz Hasan; Asdep Jaringan Iptek Internasional KRT, Nada Marsudi; Asdep Penataan Kelembagaan KRT, Sadjuga dan kepala bidang KRT yang terkait dengan acara tersebut.

Diskusi pada rapat tersebut diusulkan oleh Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT, Liestiyani Widjayanti untuk pertemuan JMC di Jogjakarta khusus bidang herbal, ada 4 (empat) tahapan yang dapat dikerjasamakan dengan pihak China. Kerjasama ini meliputi Pengembangan herbal medicine untu penyakit turunan (degenerative); Konservatorium dari tanaman Indonsia, khususnya lahan untuk tanaman jamu; Nanoteknologi untuk obat-obatan; Medicinal Plan for Injection. Dari ke-empat di atas dapat dikembangkan pada tingkatan inovasi dengan mengikutsertakan ujar Liestiyani Widjayanti.

Sedangkan usulan Direktur Pusat Teknologi Reaktor dan Nuklir untuk Keselamatan BATAN, Setiyanto mengatakan program BATAN hingga tahun 2014 sudah dipersiapkan Desain Conceptual Coogenerator, sedangkan roadmapnya masih dirancang. Dari segi teknis BATAN menyambut baik ide kerjasama dengan China, namun dari segi kebijakan sebaiknya para pimpinan yang memutuskan. Untuk itu BATAN akan mengirimkan proposalnya dalam waktu dekat.

Selanjutnya usulan Staf Ahli Menteri Bidang Obat dan Kesehatan KRT, Amin Subandrio mengatakan proposal kerjasama penelitian CHina - Indonesia di bidang Stem Cell (sel punca) akan disiapkan oleh Universitas Airlangga, Surabaya yang memang sudah menekuni bidang ini sejak lama. Proposal penelitian akan dikoordinasikan oleh Ibu Hery, Kabid. Pemetaan dengan pihak Unair.

Joint Committee Meeting (JCM) Indonesia-China Jogyakarta.

Pertemuan ini merupakan pertemuan tingkat Menteri antar dua Negara khusus bidang Iptek. Dilakukannya pertemuan ini untuk meningkatkan hubungan kedua Negara dalam peningkatan bidang Iptek dari masing-masing negara. Didalam pertemuan ini lebih menekankan kepada inovasi.
Didalam pertemuan JMC nanti

pada tanggal 2 - 3 Agustus 2010 di Yogyakarta akan dihadiri oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Duta Besar RRT beserta delegasi dari China akan mengangkat beberapa topik yang dapat dikerjasamakan antara kedua Negara. Topik tersebut diantaranya A comparative study of HPAIV Characteristics between China and Indonesia; Sino-Indonesian Nursing Education Cooperation for Teaching and Research Method Training; Clinical Trial, Registration and Marketing of ARCO Tablet; Novel Respiratory Enzyme Inhibitors as Insecticides from Unique Plants of China and Indonesia; The improvement of Indonesian Natural Biodiversity as Herbal Medicine Based on Traditional Chinese Medicine Experience; The improvement of Sukamantri Silkworm IPB-Petromat Agrotech Teaching Farm as an Integrated Silkworm Teaching Farm.

Sedangkan dari pihak delegasi Indonesia akan membawa beberapa usulan proposal seperti dari bidang Obat-obatan tradisional mengangkat topik Cost effectiveness Study of Treatment Hypertension Diseases between Traditional Chinese Medicine and Western Medicine (South Sumateran Reg.Gov) (UI); Herbal Medicine for Degenerative (BPPT).

Selanjutnya bidang Kesehatan Teaching Model of Hospice Care for People with AIDS (UI); Development of Stem Cell in Indonesia (UNAIR/UI). Bidang Energi adalah Elite Introduction of Jatropha Curcas, a Biodiesel Tree Species (IPB) ; A Proposal for Establishment of Reactor Co-Generator (BATAN) – a proposed cooperation for Tsinghua University. Bidang Pangan dan pertanian adalah Investigation and Development of Botanical Insecticides (IPB); Exchange and Enhancement of Elite Sweet Potato New Germplasm for Specific Use; Exchange of hybrid maize and hybrid rice technologies dan The introduction and evaluation of elite crop germplasm (ad-JII/humasristek/wb)


Ristek


Wednesday, 21 July 2010
Pakistan Tawari Indonesia Produksi Bersama Pesawat Tempur

Pakistan Tawari Indonesia Produksi Bersama Pesawat Tempur

Pesawat tempur JF-17 (photo : paklinks.com)

Jakarta (ANTARA News) - Pakistan menawarkan Indonesia untuk memproduksi bersama pesawat tempur JF-17.

"Kami menawarkan kerja sama produksi pesawat tempur JF-17 kepada Indonesia. Sebelumnya, kami sudah melakukan kerja sama serupa dengan China," kata Menteri Federal Urusan Pertahanan Pakistan Chaudry Ahmad di Jakarta, Rabu.

Usai penandatanganan nota Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan RI-Pakistan, ia mengatakan, pihaknya telah banyak banyak melakukan kerja sama industri pertahanan dengan sejumlah negara seperti China.

Selain pesawat tempur JF-17, Pakistan juga menawarkan kerja sama industri kapal patroli.

Menanggapi itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pihaknya masih menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Pakistan tentang pembuatan pesawat tempur JF-17.

Ia mengatakan, Pakistan telah melakukan produksi bersama pesawat temput JF-17 dengan China. "Produksi bersama mereka mencapai 500 unit, dari jumlah itu, 350 unit untuk Pakistan dan sisanya untuk China. JF-17 merupakan pesawat tempur generasi 4+ atau lebih canggih dari Sukhoi dan F-16 yang kita punya," ujar Purnomo.

Sementara itu, Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, kedua pihak akan membicarakan kemungkinan produksi bersama pesawat alat utama sistem senjata seperti pesawat tempur JF-17 dan kapal patroli setelah terbentuk kesepakatan produksi bersama (joint production agreement).

"Setelah itu terbentuk pada Oktober mendatang, kita baru akan mendata apa saja yang bisa dikembangkan kedua pihak. Namun, selama ini Indonesai telah membeli sejumlah amunisi kaliber besar. Jadi terlalu dini, jika kita langsung membuat kesepakatan," ujarnya.

Pesawat yang diproduksi Pakistan-China JF-17 telah dipesan antara lain Azerbaijan dan Zimbabwe sedangkan negara lain yang telah menunjukkan minatnya adalah Bangladesh, Myanmar, Mesir, Iran, Lebanon dan Malaysia.(T.R018/P003)


ANTARANews
Tuesday, 20 July 2010
Magelang Juarai Kompetisi Roket Air Jawa Tengah

Magelang Juarai Kompetisi Roket Air Jawa Tengah

-SEMARANG- Nurlatif D siswa SMP N 4 Magelang berhasil menduduki posisi pertama pada kejuaraan roket air se-Jawa Tengah yang berlangsung Minggu (27/6) di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang. “Dibanding tahun sebelumnya, penyelenggaraan kompetisi roket air kali ini jauh lebih baik. Ini terlihat dari meningkatnya minat dan antusias siswa yang melebihi target, serta hasil luncuran roket yang rata-rata sesuai harapan” papar Dolly Aldrian selaku koordinator penyelenggara lokal. Kompetisi yang kali kedua diselenggarakan ini diikuti oleh 136 siswa/i dari 16 sekolah se-Jawa Tengah. Sebelum berkompetisi, para peserta diberikan pembekalan melalui workshop yang dilaksanakan sehari sebelumnya oleh tim PP-IPTEK Jakarta. Selain bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan, workshop juga bertujuan untuk memotivasi munculnya kelompok-kelompok hobi yang dapat membina tumbuh kembangnya space education di daerah.

Dalam kesempatan ini peserta dipilih lima peserta terbaik sebagai juara kompetisi berdasarkan jarak terdekat jatuhnya roket dari target sasaran sejauh 60 meter dari tempat peluncuran. Para pemenang berhak mengikuti kejuaraan selanjutnya di tingkat nasional yang akan diselenggarakan tanggal 4 Oktober di Graha Teknologi, Palembang.[pp-iptek]


Ristek
Monday, 19 July 2010
no image

Wapres : Banyak Hasil Riset Tak Sesuai Kebutuhan

Tangerang (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono, pada Konferensi Inovasi Kewirausahaan dan Usaha Kecil di Universitas Multimedia Nusatara (UMN), Tangerang, Kamis, menyatakan banyak hasil riset tidak sesuai kebutuhan masyarakat dan itu terjadi di berbagai bidang.

"Sepanjang jalan dari Jakarta ke Serpong, salah satu yang saya bicarakan dengan Menristek adalah tidak menyambungnya hasil riset dengan yang dibutuhkan masyarakat. Ini di berbagai bidang terjadi," kata Boediono.

Wapres menambahkan, semua lembaga yang bergerak di bidang riset hanya sibuk mendokumentasikan "paper". "Tapi kalau tidak menyambung dengan yang dibutuhkan akan tidak berguna," tegasnya.

Dia mengatakan, riset bidang pertanian merupakan contoh riset yang tidak bersinggungan dengan kebutuhan lapangan.

"Penelitian di bidang pertanian harus direvitalisasi agar sesuai dengan kebutuhan dan dapat disebarluaskan oleh para penyuluh pertanian," ujarnya.

"Pada 1970-an riset di bidang pertanian menonjol sekali, sekarang harus kita kuatkan lagi," kata Boediono.

Wapres menilai tidak sesuainya hasil riset dengan kebutuhan masyarakat diperparah oleh keberpihakan birokrasi terhadap bidang riset dan teknologi.

Ia mengungkapkan, di luar negeri, pemerintah dan komponen lain termasuk pebisnis, mendukung pengembangan riset dan teknologi, dengan mengalokasikan anggaran yang besar, sehingga hasil riset pun invovatif sesuai kebutuhan.

"Ini yang perlu dihidupkan agar pebisnis kita juga konsen mengembangkan riset," kata Wapres dalam acara yang dihadiriMenteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, Gubernur Banten Atut Chosiyah, Rektor ITB Prof Akhmaloka dan Rektor UMN Yohannes Surya itu.(*)R018/s018/AR09


ANTARANews
Sunday, 18 July 2010
no image

MENHAN SIAP BANGUN INDUSTRI ALUTSISTA DI SURABAYA

Malang - Menteri Pertahanan RI (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, siap membangun industri alutsista (alat utama sistem persenjataan) dalam skala besar di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Hal tersebut dikatakan Purnomo, Selasa, saat berkunjung ke pabrik pembuatan casing Bomb P 100 dan Roket P 100 Live di PT Sari Bahari, Jalan Bendungan Sempor 12, Kota Malang.

Mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) ini tidak menjelaskan, kapan pembangunannya akan dimulai, namun tujuan pembangunan yakni mendorong agar industri alutsista dalam negeri dapat berkembang pesat, sebab dapat meningkatkan pertahanan dan ekonomi dalam negeri.

Ia menjelaskan dengan benyaknya perusahaan yang bergerak di bidang alutsista, maka selain bisa memenuhi kebutuhan latihan militer di Indonesia, juga dapat meningkatkan ekonomi yang kemudian dapat membuka peluang tenaga kerja, khususnya di sejumlah daerah.

"Konkret dorongan pemerintah agar perusahaan alutsista semakin pesat, yakni mempermudah sertifikasi pembuatan senjata dan mendukung munculnya sejumlah perusahaan swasta," katanya.

Dengan banyaknya perusahaan yang memproduksi alutsista, maka Indonesia tidak akan ketergantungan dengan luar negeri dalam hal permasalahan alutsista.

"Dengan tumbuhnya perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan dalam negeri, maka kita tidak lagi tergantung dengan luar negeri," tegasnya.

Ia menjelaskan, setiap tahunnya kebutuhan alutsista di lingkungan TNI AU semakin meningkat, oleh karena itu harus didukung oleh produksi yang cukup. "Kebutuhan semakin meningkat maka sektor industri pertahanan juga harus ditingkatkan," katanya.

Sementara pemilik pabrik PT Sari Bahari, Ricky Hendrik Egam mengatakan, permasalahan yang sering menimpah perusahaan swasta bidang alutsista, yakni mengenai setifikasi.

Ia menjelaskan, industri yang digelutinya sejak tahun 1993 ini, masih merasa kesulitan dalam kepengurusan sertifikasi jenis rudal dan roket. "Ini mungkin permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan alutsista swasta," katanya.

Oleh karena itu, diharapkan dorongan pemerintah dengan mempermudah sertifikasi, dapat membuka perkembangan perusahaan alutsista di Indonesia.

Sementara itu, PT Sari Bahari merupakan rekanan dari PT Pindad, dan setiap bulannya mampu memproduksi hingga 100 unit Bomb P 100 dengan ukuran casing diameter 273 milimeter dengan total berat 125 kilogram.

Bom hasil PT Sari Bahari ini, pernah digunakan oleh pesawat Sukoi SO-27 SK dan pesawat tempur F5 Tiger milik Amerika.


Kemhan
Saturday, 17 July 2010
no image

Energi Siap Rampungkan Pembelian Blok Masela

Perseroan akan membeli 10 persen kepemilikan hak partisipasi di Blok Masela dari Inpex.

VIVAnews - PT Energi Mega Persada Tbk segera menandatangani pembelian 10 persen kepemilikan hak partisipasi (participating interest) di Blok Masela PSC di Laut Arafura.

"Bulan ini akan selesai," kata Direktur Utama Energi Mega Persada, Imam P Agustino di Jakarta, Jumat 16 Juli 2010.

Menurut Imam, perseroan akan membeli 10 persen kepemilikan hak partisipasi di Blok Masela dari Inpex Masela Ltd senilai US$100 juta. Blok Masela diperkirakan mulai berproduksi pada 2016.

Imam menjelaskan, blok tersebut diharapkan mampu meningkatkan cadangan minyak dan gas perseroan sekitar 300 juta barel ekuivalen minyak (barrel of oil equivalen/boe) menjadi 565 juta barel ekuivalen minyak. Adapun total cadangan gas Blok Masela mencapai 18 triliun kaki kubik.

Imam mengatakan, penyelesaian pembelian 10 persen kepemilikan saham di Blok Masela tersebut tidak menunggu kajian pemerintah.

Seperti diketahui, Inpex Masela, perusahaan asal Jepang itu menguasai 100 persen participating interest di Blok Masela. Blok Masela seluas 3.221 kilometer persegi itu terletak di kedalaman laut 300-1.000 meter.

Sebelumnya, Head of Investor Relations Energi Mega Persada, Herwin W Hidayat, berharap, partisipasi perseroan pada blok Masela PSC bisa memperkuat hubungan Inpex dengan industri hulu minyak dan gas di dalam negeri. Hal itu turut mendukung pengembangan Lapangan Gas Abadi. Lapangan Gas Abadi ditemukan di Blok Masela pada 2000.

Berdasarkan rencana pengembangan yang telah disetujui pemerintah, Lapangan Abadi bisa mulai berproduksi pada 2016. Lapangan tersebut akan memproduksi sekitar 4,5 juta ton gas alam cair (liquified natural gas/LNG) per tahun serta 13 ribu barel kondesat per hari.

Produksi akan dilakukan menggunakan teknologi floating liquified natural gas (FLNG).

Penerapan teknologi tersebut memungkinkan ditempatkannya sistem pencairan gas alam (natural gas liquefaction system), tempat penyimpanan LNG, serta fasilitas bongkar muat dalam satu kapal. Kondisi tersebut bisa meminimalisasi dampak negatif pada lingkungan.


VIVAnews
Friday, 16 July 2010
no image

RI - Korsel Sepakat Bangun Jet Tempur

SEOUL (SI) – Indonesia sepakat bergabung dalam proyek pengembangan jet tempur KF-X,Korea Selatan (Korsel), yang tertunda selama beberapa tahun akibat masalah teknis dan pendanaan.

Kedua negara juga sepakat untuk bekerja sama dalam produksi dan pemasaran jet tempur tersebut. “Indonesia akan memperoleh sekitar 50 jet tempur KF-X dengan menanggung 20% biaya pengembangan proyek bernilai miliaran dolar AS itu,” ungkap Kementerian Pertahanan Korsel dalam rilisnya. Kesepakatan itu ditandatangani di Seoul oleh Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia Marsekal Madya TNI Erris Herryanto kemarin.Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel,proyek ini akan kembali dimulai awal tahun depan. Adapun produksi jet-jet tempur baru dilakukan setelah studi kelayakan rampung pada akhir 2012.

“Kami juga memerlukan mitra asing yang akan mentransfer teknologi dan suku cadang utama jet tempur tersebut,” ujarnya tanpa menyebutkan total dana yang diperlukan. Proyek jet tempur KF-X sebenarnya sudah diluncurkan tahun 2000,tapi ditangguhkan karena masalah teknis dan ekonomi.Presiden Lee Myung-bak pada Januari lalu setuju untuk mendorong proyek tersebut di tengah meningkatnya ketegangan antara Korsel dan Korut. Kementerian Pertahanan RI membenarkan kerja sama dengan Korsel dalam memproduksi pesawat tempur KF-X.Pemerintah Indonesia bisa menggunakan fasilitas milik PT Dirgantara Indonesia.

“Kami tidak hanya membeli pesawat tempur, tetapi juga ingin bekerja sama dalam produksinya.Kami berharap fasilitas milik PT Dirgantara Indonesia bisa digunakan untuk hal itu,”kata Juru Bicara Kemhan BrigjenTNI I Wayan Midhio. I Wayan mengatakan KF-X adalah pesawat tempur jenis baru yang memiliki kemampuan tempur andal. Bahkan.Wayan berani mengklaim kemampuan KF-X ini di atas F-16, tapi masih di bawah F-35.Wayan mengakui pemerintah berencana membeli 50 buah KF-X begitu pesawat selesai diproduksi.Tidak hanya membeli, pemerintah juga membantu memasarkan pesawat itu ke negara-negara lain.

“Saya kira, prinsip yang paling utama adalah sekarang negara kita bisa ikut terlibat dalam proses produksinya,jadi ada transfer teknologi,”tuturnya. Juru Bicara TNI Angkatan Udara Laksamana Pertama Bambang Samudro menyatakan kerja sama produksi pesawat tempur dengan Korsel ini adalah bagian dari rencana kedua pihak untuk meningkatkan kemampuan dalam memproduksi pesawat tempur.“Ini adalah kerja sama jangka panjang kedua negara.Kesepakatan ini dicapai setelah melalui pembicaraan panjang,”tuturnya.

Kerja sama produksi pesawat tempur ini, lanjut Bambang,dimulai tahun ini sementara segala persiapan seperti survei dan membuat prototipe akan dilakukan hingga 10 tahun ke depan.Bambang menambahkan, TNI AU akan memakai semua pesawat itu jika pemerintah membelinya.“Yang paling utama, kita tidak hanya membeli, tetapi kita bisa membuat sendiri peralatan tempur kita sebagaimana yang pemerintah inginkan,”katanya. Sekjen Kemhan Marsekal Madya Erris Herryanto sebelumnya mengatakan Indonesia layak untuk berpartner membuat pesawat tempur.Menurut dia,langkah kerja sama dengan Korsel merupakan suatu kemajuan karena tidak banyak negara yang bisa membuat pesawat tempur.

Apabila memiliki pabrik pesawat tempur, Indonesia tidak akan bergantung lagi kepada negara lain. Namun Erris saat itu belum bisa merinci beberapa hal yang tertuang dalam perjanjian itu,termasuk apa saja yang akan diperoleh Indonesia dan apa saja yang harus disediakan. ”Yang jelas, kita punya PT Dirgantara Indonesia dan tenaga ahli,”kata Erris. Dia juga mengungkapkan, spesifikasi pesawat tempur KF-X ini kira-kira berada di atas F-16,tetapi di bawah spesifikasi F-35.Adapun kebutuhan biaya yang diajukan sekitar USD8 miliar dengan jangka waktu kerja hingga tahun 2020.Pada 2020 diharapkan sudah bisa disiapkan lima prototipe.Dari keseluruhan anggaran itu,Indonesia diharapkan menanggung sebesar 20%.

Berdasar informasi yang berkembang, pesawat tempur ini rencananya akan rilis pada 2020 .Rencananya KF-X akan disokong mesin kembar setara dengan kelas General Electric F414 atau SNECMA M88 yang digunakan pada F/A- 18E/F Boeing dan Dassault Rafale. SNECMA menggambarkan M88 sebagai landasan dari keluarga mesin generasi baru. Mitra yang akan dirangkul untuk pengembangan mesin adalah Lockheed Martin yang sebelumnya terlibat dalam desain dan pengembangan pelatih Korea Aerospace T-50 jet supersonik. Proyek KF-X juga akan merangkul sejumlah perusahaan asing. Perusahaan-perusahaan asing akan membayar hingga 30% dari program.

Kepala Tim Pengembangan Sistem Udara Korsel Kolonel AU Dae Yeol-lee sebelumnya mengungkapkan, BAE Systems telah menyatakan minatnya dalam mengembangkan radar, sedangkan Alenia Aeronautica dipercaya untuk memasok senjata utama dari KF-X dan bertanggung jawab pada program neuron kolaboratif untuk mengembangkan teknologi European combat-drone. (pasti liberti/helmi firdaus)


SINDO
Thursday, 15 July 2010
no image

Zyrex Tawarkan PC Tablet Pertama Buatan Lokal

Jakarta (ANTARA News) - Tidak mau ketinggalan dari Apple yang membuat komputer tablet iPad, produsen komputer lokal Zyrex juga memproduksi komputer sejenis dengan menghadirkan Wakamini MP 1291 series Multi Touch dan Wakatobi Mini 963, di ajang FKI-ICS 2010, Balai Sidang, Jakarta.

Wakamini adalah komputer tablet seratus persen buatan Indonesia dengan harga yang bisa dijangkau siapapun, Rp3.599.000.

Dari sisi layarnya, desain komputer tablet lokal ini tergolong unik yang dapat diputar 180 derajat, berukuran 10 inchi dan memiliki empat varian warna; coklat, merah, hitam dan biru.

Sistem operasinya menggunakkan Windows 7 Home Premium dan Ultimate, dengan layar sentuh.

Wakamini dibekali dengan prosesesor Intel Atom N450 berkecepatan 1,66 Ghz,RAM (Random Access Memory) sebesar 1 GB DDR2, Ruang penyimpanan 250 GB, sedangkan bobotnya 1,35 KG dengan Wifi "4 in 1" card reader dan 1,3 MP Webcam dengan batrai berdaya tahan tiga jam.

Sementara Wakatobi berukuran lebih mungil dan didesain untuk anak-anak, hanya 8,9 inchi. Desain layarnya juga unik, demikian pula harganya yang cukup menarik Rp2,999.000 per unit atau termurah di kelasnya.

Tapi berbeda dari saudaranya, Wakatobi tidak mendukung fitur multi touch.

Prosesor Wakatobi adalah Intel Atom N270 berkecepatan 1,6 Ghz, dengan RAM 1 GB DDR2. Bobotnya hanbya 1,25 kg.

Pada hari pertama pameran berlangsung booth zyrex mengaku sudah menjual belasan unit Wakamini dan Wakatobi. (*)


ANTARANews
Wednesday, 14 July 2010
Hercules TNI-AU Jalani Pemeliharaan Berat di AS

Hercules TNI-AU Jalani Pemeliharaan Berat di AS

Dubes AS Cameron R. Hume (kanan) didampingi Wakil KSAU Marsdya TNI Sukirno (tengah) menyematkan tanda misi penerbangan kepada salah seorang crew pesawat C-130 Hercules TNI-AU yang akan melakukan penerbangan ke Oklahoma, AS di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (13/7). (ANTARA/Saptono)

Jakarta (ANTARA News) - Satu unit pesawat angkut berat C-130 Hercules Tentara Nasional IndonesiaAngkatan Udara (TNI-AU) menjalani pemeliharaan berat dalam Programmed Depot Maintanance (PDM) di hangar perusahaan ARINC di Oklahoma, Amerika Serikat (AS).

Satu pesawat yang menjalani pemeliharaan berat di ARINC untuk kali pertama itu, bernomor register A-1323 dan dilepas oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Soekirno, ke Oklahoma dalam sebuah upacara militer di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

"Program pemeliharaan PDM tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angakatan udara RI dan AS," kata Soekirno.

Ia mengemukakan, program pemeliharaan yang dibiayai dengan hibah AS itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.

"Pengerjaan pemeliharan itu akan dilangsungkan selama enam bulan, melibatkan sepuluh orang teknisi TNI Angkatan Udara dalam rangka alih teknologi. Ke-14 teknisi itu akan diberangkatkan besok," kata Soekirno.

Ia menambahkan, hibah bagi pemeliharaan C-130 Hercules TNI Angkatan Udara akan dilakukan bertahap. "Jika satu unit ini telah selesai dan berhasil ditingkatkan kemampuannya, maka dua unit pesawat angkut berat sejenis, juga akan menjalani pemeliharaan di Oklahoma," tutur Soekirno.

Teknisi TNI Angkatan Udara sebenarnya telah memiliki kemampuan untuk melakukan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules seperti Depo Pemeliharaan 30 di Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang.

Hanya saja, pihak AS ingin melakukan pengecekan dan pemeliharaan secara menyeluruh dan teliti.(T.R018/P003)


ANTARANews
Tuesday, 13 July 2010
Mobil Irit ITS Rebut Juara Asia

Mobil Irit ITS Rebut Juara Asia

Sepang - Mahasiswa Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akhirnya bisa membawa harum nama bangsa. Mobil irit buatan mereka menjadi juara di Asia.

Dalam lomba Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2010 yang digelar di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia 8-10 Juli 2010 itu, Tim ITS 2 dengan mobil Sapu Angin 2 mencatat rekor mobil teririt dengan jarak tempuh 237,6 kilometer setiap satu liter bensin.

ITS menjadi juara pertama dalam Combustion Grand Prize dan Gasoline Fuel Award. Kedua penghargaan tersebut masuk dalam kategori Urban Concept.

"Kemenangan tersebut banyak ditopang oleh kelebihan mobil sapu angin yang bobotnya ringan, yakni mencapai 93 kilogram," ujar Triyogi, Dosen Teknik Mesin ITS, yang turut mendampingi tim ITS dalam siaran pers yang diterima detikOto, Rabu (13/7/2010).

Dalam Combustion Grand Prize, ITS didampingi oleh tim dari Universitas Indonesia yang meraih juara kedua dan ketiga. Masing-masing mobil irit UI itu mencatat angka konsumsi BBM 61,8 km per liter dan 54,5 km per liter. Mereka mengalahkan peserta lain seperti dari Jepang dan Thailand.

Menurut Triyanto, peningkatan kinerja beberapa komponen ditambah dengan efisiensi mesin menjadikan mobil Sapu Angin 2 unggul dalam kelas urban concept di antara mobil 15 universitas ternama Asia.

"Kunci kemenangan lainnya adalah upaya Tim ITS untuk melakukan inspeksi dan tes sirkuit lebih awal," kata Triyogi.

Selain Sapu Angin 2 yang berkapasitas 110 cc , ITS dalam lomba tersebut juga membuat mobil Sapu Angin 1. Namun tidak seperti Sapu Angin 2 yang mirip mobil konvensional beroda empat, Sapu Angin 1 ini masuk kategori mobil prototipe futuristik mirip gokart dengan kapasitas mesin 40 cc. Mobil ini tercatat bisa melaju hingga 234 km per liter.

Sayangnya untuk kategori Prototype ini tim dari Indonesia tidak ada yang bisa berbicara banyak. Tim mahasiswa Indonesia masih kalah dari Thailand (1.521 km per liter), Jepang (1.235 km per liter) dan China (940 km per liter) yang merupakan pemenang dari Combustion Grand Prize.

"Sapu Angin 1 belum maksimal karena berbagai macam kendala, seperti menabrak," ujar Dosen pembimbing ITS Witantyo dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta.

Dari Indonesia sendiri ada 8 tim dari4 Perguruan Tinggi yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang berlomba di SEM. ( ikh / ddn )

Detik.com

Monday, 12 July 2010
no image

RI - Australia Siapkan MoU Peningkatan Kualitas SDM Iptek

Urgensi peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang iptek semakin meningkat, terutamanya di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) dan LPNK. Hal tersebut dikarenakan adanya jurang perbedaan antara kualitas SDM iptek pada masa yang lalu dan sekarang sebagai konsekuensi dari penurunan anggaran iptek.

Sejalan dengan upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia di lingkungan KRT dan LPNK maka diperlukan kerjasama dan sinergi dengan pihak luar, seperti dengan pemerintah Australia. Oleh karena itu pada Kamis, 8 juli 2010 telah digelar pembahasan mengenai draft MoU antara Indonesia – Australia dalam bidang penelitian dan pelatihan.

Rancangan draft MoU ini adalah merupakan turunan dari Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Australia in Scientific Research and Technological Development, yang telah ditandatangani pada 11 Juli 2005 di Jakarta.

Pertemuan yang dihadiri oleh pejabat KRT, Dirjen HKI, dan LPNK terkait seperti BPPT, LAPAN, dan LIPI beragendakan perumusan dan penyempurnaan draft MoU tersebut.
Dalam kata sambutan dan sekaligus membuka pertemuan, Ruben Silitonga selaku Kabid Pengembangan Jaringan Iptek Internasional KRT menjelaskan bahwa sesunguhnya draft ini sudah disetujui oleh Kementerian Luar Negeri. Namun demikian masih perlu perbaikan dan penyempurnaan khususnya mengenai materi yang bersifat teknis, ujar Ruben.

Diharapkan apabila MoU telah ditandatangani, Pemerintah Indonesia, terutamanya KRT membuka peluang yang lebih besar untuk menciptakan hubungan bilateral yang baik terutama diantara para peneliti, mitra, dan lembaga pendidikan berbasis pengetahuan. Selain itu juga kesempatan ini diharapkan akan mendorong para peneliti kedua negara untuk melakukan penelitian dan riset bersama yang lebih banyak lagi.


Ristek
Sunday, 11 July 2010
no image

Telkom Alokasikan Rp15 Miliar untuk Startup

VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tengah menggelar program Indigo Fellowship 2010. Dalam penyelenggaraannya, perseroan menyisihkan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk menumbuhkembangkan perusahaan startup.

Indigo merupakan kepanjangan dari Indonesian Digital Community yang merupakan platform program untuk menumbuhkan kreativitas digital melalui kerja sama dengan komunitas-komunitas.

Sementara itu, Indigo Fellowship adalah program yang bertujuan menjaring creativepreneur di bidang industri kreatif, sekaligus menjadi inkubasi bisnis bagi perusahaan startup di industri kreatif ICT.

"Lebih dari 1.000 startup yang mendaftarkan ide kreatifnya ke Telkom Indonesia via Indigo Fellowship. Kali ini, kami yang menjemput bola, kami undang mereka untuk menunjukkan kreativitasnya," kata Widi Nugroho, Pjs Executive General Manager Divisi Multimedia Telkom Indonesia dalam keterangannya, Jumat 9 Juli 2010.

"Dari sekitar 1.000 peserta, kami telah menyortirnya menjadi 750 peserta, kemudian 50 peserta, dan akhirnya menjadi 11 finalis," ujar Widi.

Tema yang diusung pada program kali ini adalah "Digitalpreneur for National Character Building". Lewat Indigo Fellowship, diharapkan lahir pemain baru di bisnis kreatif digital.

Turnamen ini melombakan ide kreatif dan karya kreatif di berbagai kategori. Yaitu kategori ritel/konsumer (konten/aplikasi yang ditujukan atau bermanfaat khususnya bagi masyarakat ritel/konsumer), small & medium company (aplikasi atau konten bagi pelanggan UKM), enterprise (aplikasi atau konten digital bagi pelanggan enterprise), dan rural/maritime (aplikasi atau content buat pengembangan masyarakat pedesaan atau masyarakat pesisir pantai).

Widi menjelaskan, ada empat sorotan utama pada kegiatan CSR-nya ini, yaitu karya yang dikirimkan harus bersifat kreatif, artinya mengembangkan metode baru untuk menghasilkan inovasi.

"Kedua, karya kreatif yang dipilih harus memiliki kelayakan bisnis untuk diimplementasikan, berpotensi menghasilkan revenue. Ketiga, peserta memiliki kompetensi di bidang digitalpreneur, mampu mengelola sumber daya untuk membangun industri. Terakhir, karya kreatif harus berdampak maksimal kepada masyarakat, sosial, seperti pengentasan kemiskinan," kata Widi.

"Untuk menumbuhkembangkan karya kreatif para peserta, kami mengalokasikan budget sebesar Rp15 miliar, tapi tidak seluruhnya berupa dana segar," ungkapnya.

Dimulai sejak 2007, beberapa buah hasil kerja sama komunitas dan Telkom adalah SIAP (sistem informasi aplikasi pendidikan) Online, Pesona Edu, Indismart, Kanalbola, FullTrek, dan Speedy Games. (art)


VIVAnews
Saturday, 10 July 2010
no image

GRANAT MERIAM BUATAN ANAK BANGSA

Granat Meriam adalah salah satu alutsista munisi kaliber besar (MKB) yang digunakan oleh TNI Angkatan Darat dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian disampaikan Kol. Wardoyo, SB, Slp, Dirbinlitbang Pussen Armed TNI AD yang didampingi Dr. Ir. Ade Bagja, Deputi Direktur Litbang, Direktorat Produk Sistem Senjata, PT. PINDAD (Persero), pada Iptek Talk, Minggu, 11 Juli 2010, Pkl. 18.30-19.00 WIB di TVRI.

Menurut Wardoyo, di TNI AD granat meriam lebih dikenal dengan munisi meriam. Granat meriam ini terdiri dari dua paket, yaitu munisi dan selongsong. Granat meriam yang terdiri dari dua paket tersebut akan dimasukkan ke dalam laras meriam atau diloading, dalam pelaksanaan tergantung dari elevasi atau sudut yang diinginkan. Penggunaan granat meriam / munisi meriam di TNI AD sudah sejak perang dunia ke dua selesai. Sampai saat ini TNI AD masih menggunakan granat meriam produk dari luar negeri, akan tetapi bukan berarti TNI AD tidak mau menggunakan produk lokal, melainkan karena PT. PINDAD sendiri sebagai perusahaan senjata dalam negeri belum membuatnya.

Wardoyo menjelaskan bahwa memang selama ini TNI AD berkiblat ke luar negeri, selama ini meriam yang digunakan memang berasal dari luar negeri. Berdasarkan pengalaman, walaupun meriam itu buatan luar negeri belum menjadi jaminan, tetap saja masih ada hambatan dalam penggunaannya di lapangan. Tetapi ternyata, granat meriam produk lokal, yaitu hasil anak bangsa di PT. PINDAD sudah memenuhi syarat-syarat tipe granat meriam yang digunakan dalam rangka pengadaan barang TNI AD, maka PT. PINDAD bisa mengikuti proses pelelangan.

Ade menjelaskan bahwa memang sampai saat ini PT. PINDAD belum membuat granat meriam. Akan tetapi keinginan untuk membuat sudah lama, apalagi PT. PINDAD sudah mempunyai fasilitas yang bisa digunakan dalam produksi granat meriam. Fasilitas ini sudah ada sejak tahun 1991, dan bisa di optimalkan. Fasilitas ini disebut dengan filling plan yang berada di divisi munisi, di kota kecil Turen, sekitar 30 km dari kota Malang Jawa Timur. Filling plan yang dimiliki PT. PINDAD di Turen itu merupakan filling plan terbesar se-Asia Tenggara. Bahkan beberapa negara tetangga tidak memiliki filling plan seperti yang dimiliki oleh PT. PINDAD. Fasilitas ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan TNI AD. Jadi bisa dikatakan bahwa PT. PINDAD sudah siap untuk memproduksi granat meriam, tetapi bukan memproduksi granat meriam secara keseluruhan. Fasilitas filling plan tersebut hanya untuk hulu ledaknya saja. Granat meriam terdiri dari beberapa bagian seperti, bagian selongsong, bagian propelan sebagai pendorong. PT. PINDAD tetap akan melakukan produksi secara bertahap sampai dapat memproduksi sendiri granat meriam secara keseluruhan untuk kemandirian dalam hal pengadaan alutsista dalam negeri.

Menurut Ade, di dalam bagian granat meriam ada yang diisi dengan bahan eksplosif, supaya granat tersebut memiliki efek daya ledak. Untuk mengisi bahan eksplosif hulu ledak dari granat meriam ini maka digunakanlah fasilitas filling plan. Teknologi yang digunakan adalah teknologi dari swedia, yang mana tahun 1991 sudah mulai dipakai. Kapasitas dari filling atau pengisian TNT ataupun campuran TNT ke dalam hulu ledak granat meriam ini sendiri mencapai 1.200 kg/shift, dimana dalam hulu ledak granat meriam 105 isinya hanya 2 kg TNT, berarti dalam 1 hari bisa lakukan pengisian hulu ledak granat meriam sebanyak 600 hulu ledak.(gs.dw-dpipt)


Ristek

Friday, 9 July 2010
no image

Merger Flexi - Esia Ditunda

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN meminta PT Telkom Tbk menunda sementara rencana merger layanan TelkomFlexi dengan Esia milik PT Bakrie Telecom hingga manajemen baru Telkom terbentuk.

"Kami meminta Telkom meng-hold dulu rencana merger Flexi-Esia," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Rabu.

Menurut Mustafa, penundaan pembicaraan rencana merger terkait dengan rencana pergantian direksi dan komisaris Telkom.

Ia menuturkan, perombakan direksi dan komisaris diperkirakan terlaksana sekitar Agustus-September 2010.

Mustafa beralasan bahwa manajemen baru yang akan terbentuk belum tentu punya strategi yang sama dengan manajemen saat ini.

"Sekarang peluang-peluang untuk melakukan pengembangan usaha begitu banyak. Kalau baik diteruskan kalau ada alternative lain silahkan," tegas Mustafa.

Ia menambahkan, RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa--red) minimal dapat dilaksanakan 35 hari setelah pelaksanaan RUPS reguler (RUPS Tahunan) pada 11 Juni 2010.

Jadwal pasti pelaksanaan RUPSLB Telkom tetap menunggu izin dari Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham.

"Jadi ada dua opsi, pada bulan Agustus saat bulan puasa atau setelah lebaran September. Tunggu komando dari kami," katanya.

Meski begitu, Mustafa tidak mengungkapkan nama calon kuat yang akan menduduki kursi Dirut Telkom.

Ia menuturkan, tiga nama bersaing dalam seleksi oleh Kementerian BUMN dan Tim Penilai Akhir.

"Ketiga calon yang dievaluasi berasal dari internal perusahaan," katanya.

Menurut informasi berkembang, dua nama yang digadang-gadang menjadi dirut Telkom yaitu Arief Yahya yang kini menjabat Direktur Enterprises and Wholesale Telkom, atau tetap mempertahankan Rinaldi Firmansyah.(R017/S026)


ANTARANews
Thursday, 8 July 2010
no image

Adu Ide Kreatif Lewat Indigo Fellowship 2010

VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk kembali membuka kesempatan kepada para teknopreneur lokal untuk mengajukan ide-ide kreatif mereka di bisnis digital, lewat program Indigo Fellowship 2010.

Indigo Fellowship adalah program yang bertujuan menjaring creativepreneur di bidang industri kreatif, sekaligus menjadi inkubasi bisnis bagi perusahaan startup di industri kreatif ICT.

“Yang terpenting, potensi anak bangsa dalam industri kreatif digital bisa memperoleh wadah yang layak, sehingga bisa memberi kontribusi untuk kemajuan bangsa,” kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia di Jakarta, Selasa 1 Juni 2010.

Tema yang diusung pada program kali ini adalah ”Digitalpreneur for National Character Building”. Lewat Indigo Fellowship, diharapkan lahir pemain baru di bisnis kreatif digital.

Turnamen ini melombakan ide kreatif dan karya kreatif di berbagai kategori. Yaitu kategori ritel/konsumer (konten/aplikasi yang ditujukan atau bermanfaat khususnya bagi masyarakat ritel/konsumer), small & medium company (aplikasi atau konten bagi pelanggan UKM), enterprise (aplikasi atau konten digital bagi pelanggan enterprise), dan rural/maritime (aplikasi atau content buat pengembangan masyarakat pedesaan atau masyarakat pesisir pantai).

Peserta pemilik karya kreatif terbaik akan mendapatkan apresiasi berupa dukungan dana untuk inisiasi bisnis mencapai Rp 50 juta, dukungan produk/layanan dari Telkom Group, dan mentoring digitalpreneurship oleh para pakar.

Selain itu, ide tersebut akan berpeluang untuk dikembangkan bersama Telkom Group atau menjadi produk konten dan aplikasi yang siap dipasarkan ke pelanggan Telkom Group.

Selain itu, Indigo Fellowship akan memberikan penghargaan kepada Indigo Fellow 2010 bagi para tokoh kreator, creativepreneur, pendorong industri digital, serta akademisi yang berdedikasi dalam memotivasi dan mendorong tumbuhnya industri digital.

Para tokoh yang terpilih sebagai Indigo Fellow 2010 akan mendapatkan apresiasi berupa hadiah uang sebesar Rp 10 juta, dukungan produk/layanan Telkom Group.

Telkom Group menggelar Indigo Fellowship 2010 sejak 2007. Pendaftaran Indigo Fellowship 2010 telah dibuka sejak 26 Mei 2010 melalui situs www.plasaindigo.com.

Usulan tokoh dan ide bisnis digital akan diseleksi secara bertahap, sebelum akhirnya pemenang bakal diumumkan pada pengujung 2010 pada acara Indigo Award 2010. (art)

VIVAnews
Monday, 5 July 2010
no image

Pemerintah Pelajari Merger Operator Seluler

Frekuensi milik operator yang bergabung merupakan hal yang menjadi perhatian pemerintah.

VIVAnews
- Isu akuisisi dan merger dalam bisnis operator seluler saat ini semakin kencang. Hal ini membuat Dirjen Postel melakukan penelitian untuk membuat pengaturan yang pas sesuai perkembangan.


"Merger boleh saja, tetapi kita harus melihat pengaturan frekuensinya ini,” kata M. Budi Setiawan, Dirjen Postel Kemenkominfo, pada jumpa pers, 5 Juli 2010.

Saat ini, kata Budi, ada studi grup yang dibentuk untuk mempelajari isu seputar tersebut.

“Kalau penggabungan, merger atau akuisisi ‘kan diatur oleh Bapepam. Cuma, kita juga harus melihat sumber daya yang melekat yaitu frekuensi. Apakah juga ikut jadi dua atau satu,” kata Budi.

Budi menyebutkan, pemerintah inginnya satu frekuensi dari dua operator yang bergabung itu dikembalikan. “Untuk itu kita juga melakukan studi dengan konsultan,” ucapnya.

Kabar terbaru, kata Budi, di Amerika Serikat, presiden Obama membebaskan frekuensi 500MHz dan itu jadi masukan baru buat kita. “Jadi seperti bahan pertimbangan dan perbandingan dengan negara lain,” kata Budi.

“Saat ini, kita bukan konsen pada boleh atau tidak adanya merger atau akuisisi operator telekomunikasi, tetapi pada frekuensinya itu,” kata Budi. “Jangan pula dijual dulu karena frekuensi melekat pada pemilik sebagai konsumen,” ucapnya.

VIVAnews
Sunday, 4 July 2010
no image

Makassar Gelar Lomba Robot

MAKASSAR--MI: Jelang Olimpiade Robot Nasional 24 Juni mendatang di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sebanyak 120 siswa sekolah dasar (SD) di Kota Makassar mengikuti Battle Robo 2010 'Fun Learning and Play With Robo'.

Acara digelar selama dua hari hingga Jumat (18/6) di open Hall SD Santo Joseph Rajawali Jalan Lamadukelleng No 7 Makassar.

Dalam Battle Robo tersebut, tiap tim terdiri atas dua orang dan memainkan sepasang robot dan memainkannya dengan misi harus memecahkan balon yang terikat di badan robot yang digunakan peserta. Tiap peserta memegang satu remote control untuk menggunakan satu robot.

"Untuk persiapan olimpiade robot tersebut, pada kompetisi ini dengan tema robot perang dengan berusaha memecahkan balon di badan robot lawan dengan menggunakan cutter yang dipasang di tangan robot. Setiap tim punya waktu tiga menit untuk memecahkan balon lawan," terang Sekretaris Panitia Battle Robo 2010 Steven Rampengan.

Selain untuk persiapan olimpiade robot jelas Steven, kegiatan ini juga untuk memperkenalkan robot dikalangan anak usia SD agar membangun minat, kreativitas dan menstimulasi perkembangan daya nalar serta memperkenalkan pengetahuan teknologi robotika sejak dini.

Ghenesia, 7 dan Sharon, 7, siswa kelas 2 SD Santo Joseph yang merupakan pasangan peserta Battle Robot tersebut mengaku senang sekali mengikuti acara ini. "Waktu baru main, rasanya tegang, takut robotnya jatuh dan harus kalah," ungkap Sharon. (LN/OL-9)


MediaIndonesia
Saturday, 3 July 2010
no image

INAICTA 2010 Gelar Kontes Robot

Jakarta (ANTARA News) - Diakhir rangkaian acara Indonesia Informations Communication Technology Award (INAICTA) 2010, panitia akan menggelar kompetisi robot (robotic competition) di Gedung Jakarta Convention Center (JCC) 23-24 Juli mendatang.

Kompetisi yang diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Robotic Organizing Comittee Indonesia (ROCI) itu memperlombakan dua kategori yaitu obstacle race dan maze solving robot.

"Dengan adanya kompetisi robot di INAICTA ini diharapkan nantinya akan ada efek-efek positifnya," kata General Chairman ROCI yang juga ketua bidang penjurian INAICTA 2010 Santoso Gondowidjojo GD.Mus di temui di FX Lifestyle Center Jakarta.

Santoso mengungkapkan sebenarnya 2 kategori lomba itu mengadopsi Olimpiade Robot.

ROCI yang membawahi kompetisi-kompetisi robot di Indonesia dan berhubungan dengan olimpiade robot internasional berupaya mencari peserta terbaik kompetisi robot INAICTA yang dimungkinkan bisa menjadi wakil di perlombaan internasional.

ROCI mengaku sudah membantu 43 peserta olimpiade robot internasional dari indonesia dalam kompetisi di Kuala Lumpur, Malaysia, dan menggondol medali perak dan beberapa technical award.

Nantinya penjurian dua kategori lomba akan menilai kecepatan waktu, dimana tiap peserta harus mengatur strategi dalam mengkalkulasi waktu tercepat jika ingin keluar sebagai pemenang.

Khusus untuk yang kategori maze solving, robot yang dibawa peserta harus dipereteli satu persatu terlebih dahulu yang kemudian dirakit ulang pada saat kompetisi dan setelah itu baru dilakukan pengujian pengoperasian sampai siap dilombakan.

Menurut Santoso, satu kelemahan pembuatan robot di Indonesia adalah belum adanya microchip buatan dalam negeri dan masih harus diimpor.

Microchip yang masih harus diimpor membuat biaya pembuatan robot menjadi lebih mahal. Harga sebuah microchip buatan Jepang bisa mencapai antara 30 hingga 50 dolar AS dan itu tergantung merek dan kebutuhan desain robotnya.

Jumlah peserta yang akan mengikuti kompetisi ini, 200 orang untuk kategori maze solving, sedangkan obstacle race berjumlah 60 hingga 70 orang yang terbagi dalam tim.

Sementara itu untuk medan lomba yang akan dihadapi peserta kompetisi adalah berupa rintangan berbentuk labirin dimana setiap robot beratnya tak lebih dari 1.5 hingga 2 kg dan panjang serta lebarnya tidak melibihi 20 cm.(Yud/S026)

ANTARANews
Friday, 2 July 2010
no image

Pembangunan MRT 2016, Jakarta Bebas Dari Macet

SIAGA-SATU: Apabila berjalan lancar, maka proyek Mass Rapid Transit (MRT) tahap 1 rute Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia bisa dioperasikan akhir 2016. MRT inilah yang nantinya dianggap mampu mengatasi keruwetan Jakarta akibat padatnya lalu lintas. Karena MRT dapat mengangkut banyak orang sekaligus.

Proyek MRT ini sebelumnya hanya direncanakan dari Lebak Bulus sampai Dukuh Atas (14,5 kilometer), kini Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (15,5 kilometer).

MRT Jakarta yang akan dibangun Pemerintah Jakarta membentang dari Lebak Bulus di Jakarta Selatan dan Bundaran HI di Jakarta Pusat. Sebagian rute dibangun di bawah tanah dan sisanya dibangun di atas jalan.

Proyek itu adalah tahap 1 dari rencananya 3 tahap pembangunan MRT di Jakarta. Tahap 2 adalah dari Dukuh Atas ke Kota dan tahap 3 adalah jalur Timur - Barat.

Seluruh pembangunan dan pengoperasian sistem MRT Jakarta dilakukan oleh PT MRT Jakarta yang dimiliki Pemerintah Jakarta.

Soal penambahan panjang jalan, kata Direktur PT MRT Jakarta, Tribudi Rahardjo, telah disetujui oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA ialah lembaga bantuan dana dari Jepang. JICA setuju perpanjangan rute karena tidak akan menambah beban biaya.

"Jadi ini bentuknya pengalihan saja, seharusnya biaya untuk pembangunan fisik tembus HI yang masuk rute Dukuh Atas-Kampung Bandan, akan dialihkan ke dalam pembiayaan Lebak Bulus - Bundaran HI ini," katanya.

Nantinya, di sepanjang jalur itu akan dibangun 13 terminal. Tujuh terminal antara Lebak Bulus dan Blok M berada di permukaan tanah. Enam lainnya, mulai dari Al Azhar hingga Bundaran HI, dan semuanya berada di bawah tanah.

MRT sendiri adalah alat transportasi yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Modalnya adalah kereta, layaknya kereta api listrik.

Transportasi ini, kata Kepala Bidang Informasi Publik, Pemerintah Provinsi Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, merupakan salah satu jawaban atas persoalan lalu lintas di Jakarta.

"Coba kalau ke kantor pakai mobil, satu mobil isinya dua orang. Kalau 2 ribu orang pakai mobil dan bergerak bersama. Bayangkan banyaknya kendaraan di jalan," kata Cucu. "Tapi kalau dengan MRT, bisa mengangkut banyak orang sekaligus. Lebih efektif."

Hasil penelitian Dinas Perhubungan Jakarta 2009 menyebutkan, akibat kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap hari di Ibukota Jakarta, diperkirakan kerugian yang diderita oleh semua warga Jakarta mencapai Rp 17,2 triliun setiap tahun. Sementara total kerugian yang ditanggung warga terbagi atas tiga sektor. Yakni, bahan bakar, waktu yang tidak produktif, dan kerugian kesehatan. [na]

SiagaIndonesia
Thursday, 1 July 2010
no image

Perpres KKIP Sudah Ditandatangani Presiden

Bandung, DMC - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herriyanto S.Ip, M.A, mengatakan, Peraturan Presiden (Perpres) tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) sudah ditandatangani oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada minggu yang lalu. KKIP mengemban tugas untuk meningkatkan kemandirian industri pertahanan.

“Perpres tentang KKIP sudah ditandatangani minggu lalu dan sekarang Kemhan sedang menyiapkan personel, tempat sekretraiat dan mekanismenya”, ungkap Sekjen Kemhan saat mempimpin rapat koordinasi antara penentu kebijakan, pengguna dan produsen bidang Alutsista ke XI, Jum’at (25/6) di PT Len Industri (Persero), Bandung.

Lebih lanjut Sekjen mengatakan, setelah dilaksanakan workshop revitalisasi industri pertahanan pada akhir tahun lalu, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 01 tentang Percepatan Pembangunan.

Inpres tersebut mengamanatkan beberapa point yang berkaitan dengan Kemhan antara lain pembetukan KKIP, penyusunan RUU Industri Pertahanan, pembuatan rencana induk dan roadmap revitalisasi industri pertahanan, Penelitian dan Pengembangan yang hasilnya digunakan untuk memenuhi peralatan pertahanan dan keamanan dalam negeri dan pengadaan Alutsista industri dalam negeri dengan menggunakan pinjaman dalam negeri.

Terkait dengan KKIP, Sekjen menjelaskan bahwa KKIP nantinya akan diketuai oleh Menhan dan sebagai Sekretarisnya adalah Wamenhan. Karena Perpresnya sudah keluar, kemungkinan dalam waktu dekat KKIP ini akan sudah mulai berjalan.

Untuk itu, melalui pertemuan tersebut, Sekjen Kemhan mengharapkan kepada pihak yang terkait untuk dapat memberikan masukan kepada Kemhan tentang apa yang diharapkan baik oleh pengguna maupun produsen untuk bagaimana KKIP ini kedepan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Sementara itu, terkait dengan penyususnan RUU Industri Pertahanan, Sekjen Kemhan mengatakan pada tahun ini Kemhan diminta untuk menyiapkan naskah akademik dan naskah Undang Undangnya, sehingga diharapkan pada tahun 2011 RUU Industri Pertahanan sudah dapat masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Diharapkan nantinya Undang Undang tentang Industri Pertahanan tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan industri pertahanan.

Kebijakan Menhan Pro Terhadap Kemandiriaan Industri Pertahanan

Lebih lanjut Sekjen menegaskan bahwa kebijakan - kebijakan yang ditetapkan oleh Menhan sangat pro terhadap kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Kebijakan tersebut diantaranya bahwa setiap pengadaan Alutsista TNI diharapkan dapat mengikutsertakan industri nasional baik BUMN maupun swasta dalam pengadaan Alutsista untuk diproduksi di dalam negeri.

Selain itu, dalam setiap pengadaan hendaknya mengikutsertakan beberapa syarat lainnya untuk diajukan kepada para penyedia barang antara lain lisensi menjadi milik Kemhan dan manajemenennya dikendalikan oleh Kemhan.

Dengan adanya kebijakan Menhan yang pro terhadap kemandirian industri pertahanan dalam negeri tersebut, lebih lanjut Sekjen Kemhan menghimbau kepada pihak terkait baik pengguna dalah hal ini TNI maupun produsen dalam hal ini industri pertahanan dalam negeri, untuk dapat mengimbangi kebijakan yang diberikan oleh Menhan tersebut. Dengan demikian proses peningkatan kemandirian indusrti dalam negeri akan berjalan lebih cepat.

Rakor yang dilaksanakan secara rutin tiap tiga bulan ini dihadiri oleh tiga pemangku kepentingan yang berkaitan dengan Alutista yang diperlukan oleh Tentara Nasional Indonesia(TNI). Tiga pemangku kepentingan tersebut antara lain pihak penentu kebijakan, pihak produsen dan pihak pengguna. Pihak penentu kebijakan terdiri dari Kemeneterian Pertahanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Bappenas dan sejumlah instansi pemerintan terkait lainnya.

Sedangkan produsen dalam hal ini adalah Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) yaitu PT Pindad, PT.PAL, PT DI, PT LEN, dan sejumlah industri pertahanan dalam negeri lainnya. Sementera itu pihak pengguna antara lain TNI dan Polri. Selain ketiga pihak pemangku kepentingan tersebut, hadir pula sejumlah perwakilan dari akademisi. (BDI/PGN)


DMC
Copyright © 2014 Rocker One All Right Reserved